MENENTUKAN KRITERIA DALAM
MEMILIH PASANGAN HIDUP
Memilih pasangan hidup dalam
ikatan pernikahan yang tepat adalah sangat sulit jika syarat utamanya adalah
kecocokan, karena pada dasarnya setiap manusia memiliki karakter dan sifat yang
berbeda dan perbedaan itu adalah hal biasa tergantung seberapa besar perbedaan itu dan bagaimana menjalaninya. Saya sangat yakin bahwa setiap pasangan yang telah menikah atau hidup bersama mempunyai sifat atau kebiasaan yang tidak disukai. Jadi jika anda belum menikah saya sarankan
jangan mencari pasangan yang cocok karena
sampai tua pun tidak akan pernah mendapatkannya, sebaiknya pernikahan dilaksanakan
atas dasar komitmen, komitmen untuk saling bertanggungjawab dengan pasangannya
dan komitmen untuk bersama dalam perbedaan.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
seseorang sebelum memutuskan untuk memilih pasangan hidup beberapa dintaranya adalah:
Keyakinan/Agama
Bagi sebagian besar orang
keyakinan adalah mutlak bahkan di sebagian besar negara di dunia pernikahan
beda agama tidak dapat dilaksanakan artinya tidak diakui oleh negara. Untuk
memudahkan segala urusan di kemudian hari sebaiknya memilih pasangan yang
satu keyakinan.
Cinta
Mayoritas dari kita menjadikan cinta
sebagai dasar utama untuk menikah, padahal tidak sedikit yang mengalami
kegagalan dalam berumahtangga karena kurangnya perencanaan dan kurangnya dalam memahami
satu sama lain yang mengakibatkan tidak adanya rasa pengertian terhadap
pasangan. Cinta dibutuhkan namun harus ada keselarasan dengan faktor-faktor
penting yang lain, komitmen dan tanggungjawab adalah beberapa diantaranya.
Kepribadian
Menilai kepribadian seseorang
bukanlah sesuatu yang mudah meskipun dari keseharian telah mengenal atau dekat
dalam rentang waktu yang cukup lama. Sifat atau kepribadian sesorang bahkan belum terlihat aslinya saat masih pada tahap berpacaran namun akan terlihat aslinya setelah hidup bersama. Pelajari kepribadian
calon pasangan anda, apakah sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
Restu/Izin
Hampir sama dengan keyakinan,
kita juga mutlak harus mendapatkan restu orangtua dari kedua belah pihak karena kita sebagai anak berkewajiban untuk taat pada mereka dan seorang anak tidak bisa lepas dari orangtua.
Bahkan jika memungkinkan restu dari anggota keluarga yang lain juga diperlukan, ini dikarenakan
kita nantinya pasti akan berhubungan dengan mereka dalam banyak hal.
Bibit, bebet, bobot
Dalam adat masyarakat jawa terdapat
istilah bibit, bebet, bobot yang menjadi syarat dalam memilih calon istri/suami
yang masih dijadikan acuan karena pada dasarnya bibit bebet bobot memang suatu
alasan logis. Bibit mengacu pada asal-usul si calon, apakah dari keluarga
baik-baik atau bukan karena buah jatuh
tak jauh dari pohonnya. Istilah bebet mengacu pada harta, seberapa banyak harta
yang dimiliki juga menjadi faktor penting dalam pernikahan, tentunya setiap
orang mempunyai standar yang tidak sama. Selanjutnya adalah bobot yang mengacu
pada perilaku, watak, dan kepribadian seseorang.
Kelima hal tersebut diatas adalah
syarat atau kriteria minimal dalam memilih pasangan hidup, selanjutnya dibawah ini
ada beberapa faktor lain yang bisa dijadikan bahan pertimbangan sebelum
mengambil keputusan untuk memilih pasangan, antara lain;
Usia
Sebisa mungkin hindari perbedaan
usia yang terlalu jauh hal ini menyangkut pola pikir dan ego, Sebenarnya usia
seseorang tidak mencerminkan tingkat kedewasaannya, namun usia yang relatif
seimbang atau beda usia yang wajar akan memberikan kemudahan dalam komunikasi.
Budaya
Setiap daerah memiliki budaya atau
kebiasaan yang berbeda-beda salahsatu contohnya adalah makanan, setiap daerah
memiliki resep dan ciri khas yang berbeda dan dari perbedaan itu bisa
menimbulkan ketidaknyamanan di kemudian hari. Selain itu setiap
individu mempunyai kebiasaan yang sangat dipengaruhi oleh budaya daerah asalnya
dan terkadang ada beberapa kebiasaan yang saling bertolakbelakang, jika memang
mendapatkan pasangan yang lain daerah harus ada antisipasi pada tahap
penyesuaian.
Itulah beberapa kriteria dasar
dalam menentukan pasangan hidup yang saya tulis berdasarkan pengalaman dari
berbagai sumber. Pada akhirnya semua kembali lagi pada
setiap individu dalam menentukan kriteria calon pasangannya, namun sebagai
langkah antisipasi anda perlu untuk mempertimbangkan kriteria-kriteria diatas. Hidup adalah pilihan
dalam artian sempit kita mempunyai kesempatan untuk memilih pilihan dari
beberapa pilihan yang ada. Ada kalanya kesempatan itu datang kembali atau sekedar untuk
memperbaikinya namun tak sedikit pilihan yang hanya datang sekali dalam seumur hidup.
Semoga bermanfaat dan terimakasih